Aksi Mahasiswa
Terketuknya Rasa Kemanusiaan
Dalam beberapa tahun terakhir
banyak sekali gejolak yang terjadi di sekitar kita sehingga banyak diantara
kita harus menjadi korban dari permasalahan-permasalahan yang seharusnya tidak
terjadi dan seharusnya masih ada pilihan lain yang bisa diambil untuk menanggulangi
dan mengatasi masalah tersebut, salah satunya adalah yang terjadi di wilayah SYAM di ibu kota SURIAH yaitu ALLEPO yang merupakan sebuah kota tua
didunia.
Kota tersebut sebelumnya adalah
kota yang damai dan mayoritas ditempati oleh kaum muslim, akan tetapi dari
tahun 2012 sampai pada puncaknya pada tahun 2016 telah terjadi banyak musibahdan
bencana yang disebabkan perebutan wilayah yang mengakibatkan banyaknya nyawa
tidak berdosa harus merasakan sakit yang mereka tidak mengerti kenapa ini
terjadi pada dirinya dan keluarga mereka.
Disamping itu, di negara tercita
kita sendiri yakni INDONESIA sendiri yang bila dilihat dari sisi Letak
Astronomis adalah 6 derajat LU (Lintang Utara) – 11 derajat Lintang Selatan (LS)
dan antara 95 derajat BT (Bujur Timur) – 141 derajat BU(Bujur Timur) merupakan
Negara dengan resiko paling rawan terjadinya bencana berdasarkan data yang
dikeluarkan oleh Badan Perserikatan Bangsa Bangsa.
Dilihat dari posisinya yang begitu
rawan terjadinya benca alam di Indonesia ini maka kita harus perlu waspada
untuk menghadapinya, dan terbukti dari 3 bulan trakhir ini telah terjadi
beberapa bencana alam yang banyak memakan korban yang bila dilihat dari ssisi
kemanusiaan, dan kerugian marerial dan infastruktur dilihat dari sisi Ekonomi
dan Infrastruktur.
Bencana alam ini terjadi dilokasi
yang berbeda beda yang dimulai dari bencana di aceh dengan gempa berkekuatan
6,4 skala richter yang mengguncang kabupaten Pidie Jaya dan Aceh pada tanggal 7 desember 2016, pukul 05.03 WIB kemarin
dengan prediksi korban yang meninggal sekitar 25 orang, dengan goncangan gempa yang
dirasakan sekitar 15 detik.
Tidak berselang lama dari itu
musibah kembali terjadi di sebelah timur Indonesia yakni di BIMA Nusa Tenggara
Barat pada hari Rabu 12 Desember 2016 yang menyebabkan banyak rumah terendam
banjir dan sebagian ikut hanyut terbawa banjir bandang yang begitu besar dengan
ketinggian air sekitar 1-2 meter, diperkirakan rumah yang terendam banjir
mencapai ribuan rumah.
Dari sekian banyak kejadian dan
musibah yang terjadi didalamnya tentunya ada banyak sekali nyawa yang
memerlukan bantuan, maka dari itu Mahasiswa dan Mahasiswi Stikes karya husada
semarang yang tergolong dalam organisasi kampus berinisiatif mengadakan penggalangan
dana yang bertujuan untuk membantu korban korban bencana tersebut, dalam
kegiatan ini sendiri melibatkan beberapa organisasi.
Organisasi yang terlibat dalam
kegiatan ini sendiri adalah Badan Eksekutif Mahasiswa yang merupakan pengkoordinator
dari kegiatan tersebut dan Ikatan Keluarga Mahasiswa Islam (IKMI), Korps Suka
Rela (KSR), kegiatan ini berfokus dilingkungan Kampus STIKes Karya Husada
Semarang dan di salah satu obyek wisata kota semarang yakni Tugu Muda Semarang
yang dilakukan selama 2 hari pada tanggal 21-22 Desember 2016.
Hasil donasi yang dikumpulkan
dalam kegiatan tersebut disalurkan melalui salah satu penyalur bantuan yang
berlokasi di semarang yakni PKPU semarang, dalam kegiatan yg mereka lakukan para
mahasiswa tersebut mengatakan bahwa kegiatan yang mereka lakukan ini adalah
kegiatan yang memberikan banyak manfaat terutama bagi diri mereka karena bagi
mereka kegiatan seperti ini selain dapat membantu korban bencana, kegiatan ini
juga sebagai wahana pengakraban, mempererat komunikasi yang terjalin antar
sesama ornisasi, dan semoga apa yang mereka lakukan bisa setidaknya sedikit
membantu yang membutuhkan.
0 komentar:
Posting Komentar